Tuesday, March 30, 2010


Barusan tadi,aku sehabis menonton pertunjukan di Teater Luwes....dan seperti biasanya,masih ada saja Magis2 yang bisa dirasakan ketika menonton pertunjukan tersebut,dan ada satu yang membuatku membuat suatu penilaian tersendiri terhadap pertunjukan tadi,yaitu Harmonisasi..betapa pentingnya makna kata tersebut dalam segala hal termasuk dalam semesta kita ini.....muanthavgfhhhh..................
Dan sepanjang perjalanan pulang tadi,lamunanku tentang Harmonisasi tadi membawaku pada lamunanku yang terus berkelana tentang Esensi Harmonisasi ini,dari kisah seorang bartender yang mencoba mencampur berbagai jenis minuman sampai akhirnya menemukan rasa baru,sampai pada kisah seorang Sir Alex Fergusson yang sudah puluhan tahun membidani klub raksasa Manchester United,apakah bisa ditangan mereka sudah dengan sendirinya terkontain Esensi Harmonisasi?????...seharusnya sudah!!!!!!!!!karena mereka membawahi dan bertanggung jawab Atas berbagai elemen atau unsur yang disatukan untuk menciptakan karakter seperti yang kita lihat dan nikmati sekarang ini (bagi pecinta Liga Premiere,padanan Bartender dan Manchester United mungkin bisa beriringan,hehehehehe...karena saya sendiri bukanlah seorang peminum dan pecinta liga premiere inggris,...ups,sorry!!!
Dan masih dari inggris juga,saya melamun tentang seorang John Winston Lennon,yang dalam kiprahnya masih membuat saya terkagum2 bahkan setelah 30 tahun kematiannya...gillllla,nih orang satu....terlalu banyak hal yang diwariskan orang tersebut pada semesta ini,dan sepertinya dimasa penghakiman terakhir nanti diatas sana,akan banyak pertanyaan2 yang harus dijawabnya didepan Mahkamah Akhirat karena dia termasuk salah satu yang bertanggung jawab terhadap kehidupan generasi sesudahnya karena ulahnya,termasuk saya sendiri,..hehehehehehe
Ada satu lagunya yang berjudul “The Luck Of The Irish”...yang kebetulan menjadi teman kuping dalam perjalanan pulang ini,membuat jalan sepanjang Jatinegara berasa di Downing Street sana...hahahahah...shedhavfth.....satu yang menyentil adalah adanya kemarahan namun dengan enteng dilantunkan..tidak dengan kegeraman, mengingatkan saya terhadap moment dipertunjukan tadi,dimana ada adegan mencuri ciuman,yang harusnya dilakukan dengan cepat namun harus ditampilkan dengan slow motion (supaya frame by frame yang tersaji harus bisa dinikmati)....Dan kembali ke lagu tadi,kelembutan vokal seorang Yoko Ono pun mempunyai sumbangsih bagaimana lagu ini menjadi catchy,layaknya lagu yang sudah berumur ratusan tahun dan masih enak dinyanyikan anak2 kecil.... dan dari ke2 unsur diatas John dan Yoko sudah terjadi Harmonisasi,dimana Kontains kemarahan seorang john lennon bisa dibalut dengan kelembutan seorang Yoko Ono,dan terjadilah lagu “The Luck Of The Irish”....untuk yang satu ini sang buana sepertinya mengecupku atas pergumulan pemikiranku dan kesentimentilanku dalam perjalanan ini,dan angin malam yang dingin pun terasa cepat menyapu dan mengeringkannya tanpa meninggalkan batas......
Harmonisasi,meninggalkan kesan untuk malam ini dan mungkin seterusnya..karena tanpanya akan saling kuat tarik menarik antara nada nada yang terjadi.. dan terus terang akan terdengar sumpek dan memekakkan telinga..........

Sunday, March 7, 2010

Kreasi Tak Terbatas


.......Beberapa hari lalu,Para angggota dewan rakyat ramai ramai bersidang dan jutaan pasang mata dan termasuk saya turut antusias menyaksikannya meski dari layar televisi saja,Akankah ada hasil yang signifikan dari rapat paripurna yang dihasilkan para anggota dari dewan yang kita hormati,dengan segelas kopi yang menjadi teman pandangan mata saya ini,mencoba menunggu hasilnya dengan melihat perilaku dan uraian yang tampak dari layar kaca ini
Ketika rapat baru dibuka sudah terdengar hujanan interupsi, begitulah yang saya lihat dan saya baca juga dari teks tertulis yang berjalan,mungkin inilah makna demokrasi yang terjadi dinegara kita ini,bahwa setiap anggota dewan berhak tuk mengeluarkan pendapatnya...yang walau kadang,terdengar ungkapan ungkapan yang seharusnya tak dikeluarkan didalam ruangan yang juga ditayangkan dan ditonton berjuta2 pasang mata seperti ungkapan “banci”,yang mnrt hemat saya bisa jadi banyak juga kaum tsb yang menonton pertunjukkan tadi,sungguh sakit membayangkan dan merasakan bila saya seorang dari kaum tersebut,mendengar sebutan tersebut dengan nada cemooh,dan disambut dengan gelak tawa para anggota dewan yang terhormat..beruntung sekali saya bukan kaum tersebut,dan kepada para banci2 se indonesia janganlah tersinggung,karena mungkin begitulah cara para pembuat keputusan negeri ini berseloroh,janganlah diambil hati....kita harapkan saja,kelak mungkin mereka akan lebih apik lagi dalam mengeluarkan kata-kata hujatan tanpa ada yang merasa terusik...Berat yeah,...tapi saya yakin bisaaaa...
Mengingatkan saya pada sebuah lagu,”Kereta biru malam”-nya ebiet g ade..sebuah lagu yang bercerita tentang hubungan suami istri diatas kereta,yang dikemas tidak secara gamblang dan telanjang,namun diramu dengan metafora2,yang ketika saya ikut menyenyandungkannya tidak terasa pornografi disana,seperti melihat portrait wanita telanjang namun dengan hasil pandangan ekstrem close up,saya melihat pori2 tanah dan gundukan payudara berubah menjadi bukit yang jauh namun membuat penasaran ingin didaki sampai kepuncaknya,..hehehehehehehe
Dan ternyata dalam library ipod saya ternyata ada juga lagu2 yang menggunakan metafora seperti diatas,seperti “Rada-rada gila”nya Dodo Zakaria,dan “sesuatu”nya Farid Harja dan yang pasti “Malam Pertama”nya Chrisye,yang semuanya bercerita tentang lagu nge’we..namun diracik dengan kata dan nada yang apik serta ciamik
Dan ketika tersadar makin jauh lagi,ternyata lagu2 tersebut dibuat dizaman ketika makna demokrasi tidak sebebas seperti sekarang..alias sangat dibatasi!!namun keterbatasan itu tidak menghambat mereka berkreasi,justru makin tertantang dalam mengungkapkan ekspresi....muanthafvtfgh.......