Friday, December 30, 2011
Tuesday, November 29, 2011
Teman yang menjadi Ayah,Dan Anaknya Yang Menjadi Temanku
Dalam Pembukaaan Pameran Proyek Buku Sketsa ini,Mata Sempat Dihipnotis Oleh Hadirnya Penampilan Dari Grup Yang Menamakan Dirinya WE LOVE A.B.C dari namanya yang terkesan masih mengeja Alfabhet,tebakan bahwa ini adalah grup anak-anak hampir sepenuhnya benar..Mengangkat Cello yang tingginya sebanding dengan badannya si sulung tampak sedikit tertatih2 menuju panggung,sementara sibungsu melangkah dengan yakin layaknya seorang tentara cilik,mengusung pianika dan sang ayah yang mengomandani rombongan ini sibuk dengan menyetem gitar dan senar yang disiapkan buat ditabuh oleh sibungsu..suatu bentuk pemandangan yang menyajikan team work yang sudah terbiasa mandiri,dan mengerti tugasnya masing-masing
Dengan Aba-aba klasik..One,Two,Three,Four..Jrenggggg...Terdengarlah Alunan Melodi yang saat itu juga seakan berubah menjadi Medan magnet dan menarik para penonton untuk semakin merapat kedepan,membuat kepala saya harus celingak-celinguk melihat mereka tampil diantara celah-celah yang ada dikeramaian ini
Ada Tawa,Tepuk Tangan Dan Celoteh-celoteh Liar Diantara Penonton diantara jeda antar lagu,yang sesekali dibalas juga oleh gumaman yang tak jelas dari sibungsu yang serentak disambut tawa kami yang menonton,Tertawa dari Akumulasi keterhiburan kami atas penampilan apik mereka,meski kuping ini kurang begitu familiar dengan jenis dan judul lagu yang mereka bawakan
Selintas tanya sempat singgah,Sedang apakah Saya Ketika seumur Mereka dulu?..Takdir sepertinya memang tak menyisakan sedikit bakatpun padaku untuk bisa menguasai apalagi lihai,dalam memainkan alat musik,yang kuingat pada saat seumur mereka saat ini,biasanya kaki ini sedang berlarian bermain di halaman Mesjid depan rumah,entah itu bermain Bola,Dampu,Galasin,atau Petak umpet menghabiskan sisa energi masa kecil dan biasanya berakhir ketika acara kesayangan Aneka Ria Safari dimulai,dan semua anak-anak berlarian meninggalkan lapangan menuju rumah,takut ketinggalan lawak Jayakarta grup..sangat Naif dan apa adanya saat itu
Sempat terbersit sedikit rencana setelah terinspirasi moment bahagia ini.,dimasa depan,Akan kudidik kelak anak2ku dengan Wawasan dan Lingkungan Seni..WoWwww Naluri alam bawah sadar,kebapa'an ku mulai timbul,..harus cepat disadarkan dan keluar sebelum diseret ke zona sentimentil belaka..Muanthafghtv!!!!
Dan Nun jauh disana,tepatnya diujung selatan kota ini..My Bestfriend saya,sedang berbahagia atas lahirnya sang penerusnya nanti,Pijar Cakrawala begitulah siJimi kecil dinamakan yang jauh-hari sebelum Kelahirannyanya sempat Memintaku untuk Mengajari Matematika dan Fisika saat besar nanti,Permintaan seorang teman dan harapan seorang ayah untuk masa depan anaknya,yang akan kusambut dengan Selamat datang Kawan Baru,dari Generasi yang akan datang..
Saat ini Kebahagiaan seakan tersebar dan semudah menghirup nafas untuk dinikmati..Kebahagianku yang sedang terlibat dalam Pameran,kebahagiaan Teman yang sedang dihibur tawa,dan Kebahagiaan My Bestfriend menjadi seorang Ayah
Monday, November 28, 2011
...Aku,Kol.Khadaffy Dan Lionel Messi
Sampai sekarang saya masih percaya dan yakin bahwa seorang perupa sebenernya seorang penulis juga,bedanya mereka menggunakan visual dalam bertuturnya,ada "pesan" yang ingin diceritakan dari goresan garis garis yang tertera,dan biasanya bila kita membuka lembar demi lembar sketchbook nya,akan ada benang merah kisah disana,meski untuk mecapai tahap tersebut pengalaman batin seseorang sangat menentukan kemampuannya baik dalam bertutur atau membaca bahasa visual tersebut
Bila dirunut runut kebelakang,Perkenalan saya pada sketchbook, mungkin berawal dari bangku sekolah dasar dimana tangan kecil saya ini selalu mempunyai keinginan untuk terus menggores gores bagian belakang buku catatan sekolah saya dan terus ke halaman didepannya( orang yang menulis kaligrafi arab) ,yang bila saya bandingkan sekarang akan lebih banyak bidang yg tergores gambar dibanding tulisannya sendiri ,dari gambar rumah rumah berdinding batu kali,namun secara naif,menampilkan segenap isi rumahnya,dari bangku meja lemari dan lain lain kemudian mengilustrasikan Wati,Budi dan Iwan yang sedang menjolok jambu,sampai mengcover sketsa2 dari Ipe ma'ruf yang kerap hadir dibuku buku cetak pelajaran saya hingga membuat orang tua saya kerap membeli buku tulis lebih banyak dibandingkan teman-teman sekelas saya.
Kebiasaan ini terus berlanjut hingga Sekolah Menengah Atas,semua buku tulis saya bagian belakangnya kerap dipenuhi ilustrasi dari superhero,tengkorak-tengkorak dan potrait gadis gadis cantik,untuk yang terakhir ada sensasi tersendiri bila berhasil menggambarkan wajah mereka,ini semua mungkin dikarenakan hormon pertumbuhan saya yang sedang bergejolak saat itu dan keinginan memvisualkan imaji tersebut kedalam kertas menggebu-gebu membuat semua lamunan seakan akan menggoda dan berebutan untuk divisualkan,yang kalau dikumpulkan mungkin sudah berjilid-jilid tebalnya,namun sayangnya semuanya hilang dan menguap karena lemahnya keinginan untuk mengarsipkan artefak perjalanan senirupa saya tersebut
Dan ketika datang tawaran berpartisipasi,untuk sketchbok project ini maka skelebat imaji imaji kecil yang dulu pernah, ada mulai hadir lagi dan mempunyai kesempatan untuk diarsipkan bahkan dipamerkan...wooowww!!!!
Pada saat menulis ini,imaji saya masih bergumul dan terteror,pada tayangan detik-detik menjelang kematian salah satu idola masa kecil saya,Kolonel Moammar Khadafi..dimana darah yang terus mengucur disekujur badan ketika diseret seret,bak goresan cat merah yang dibalur pada badannya dan menjadi kuas berjalan..yang menampilkan garis garis beringas,pada aspal jalanan yang menjadi kanvasnya..lukisan sejarah berdarah sedang digelar disana,semoga angin lekas menggerakkan debu-debu tuk menutupnya atau hujan turun deras menghapus imaji-imaji darah tersebut,begitulah pekik harapku,...
Petualangan imaji pun,bergerak semakin jauh dimana sempat terpikir andaisaja,chip elektronik yang ditanam ditelapak sepatu Lionel Messi mampu menampilkan garis dari tiap jejak yang ditinggalkannya,mungkin akan kita lihat goresan dari maestro sepakbola dengan lapangan hijau sebagai kanvasnya
Medio November 2011
Wednesday, November 16, 2011
..Dirangsang Galaw
Berbekal,Adanya Kegairahan yang sama akan Kegiatan Gambar bersama,Maka Dibentuklah Galaw (Gambar selaw) dibidani oleh Tiffany Ayu Puspasari,yang Dengan Keputusan Bersama secara bulat dan Demokrasi,Menjadikannya sebagai Kamis Galaw atau Kamis gambar Selaw..Bertempat Menumpang Di Ruang rupa Shop Tiap Jam 8 till drop..
Format yang Santai,Tanpa adanya ketentuan yang terlalu mengikat,baik itu Tema,atau Hal2 Teknis,Membuat goresan-goresan begitu lincah dan bebas menari diatas kertas Mengikuti Alunan Musik Motown record,Klasik Melayu Said Effendi,Glam Rock,Metal,Dangdut,Bahkan sampai Hindustan India sana,Seakan Menemani Kuping dalam Pengembaraan Khayal Kami,dalam Melintasi Berbagai Era Berikut Celoteh2 tentang isu-isu sosial politik yg berkembang Terutama Gosip Seleb yang Melibihi tajamnya Silet
Mungkin Dengan Kamis Galaw Inilah,Kami Semua Bisa Berkatarsis,Melupakan Segenap rutintas Yang Membosankan dan Membiarkan Mengolah rasa Tuk sejenak agar Tidak tumpul,Meski Juga Bakal Tidak Tajam seperti Silet
....Tapi Yang Pasti,Kami Selalu Bersenang-senang Di Kamis Galaw..Ada yang Mo Ikut Juga??? Bawa Kertasmu dan Maenkan Garismu bersama kita disana
Trimakasih Jakarta 16 Nov 2011
Sunday, August 28, 2011
Tuesday, August 16, 2011
Sipengepul Asap A.k.a Mr Smooker
Nada yang dinyanyikannya malam ini,sungguh terasa "asing" ditelinga,begitu banyak nada jeda yg coba ditampilkan sampai2 irama detak jantungnya nyaris terdengar,...lirih dalam aliran darah melalui urat-urat nadi ini
Tak ada lagi,gemulainya Mick Jagger serta pekik amarah Chi Coltrane,,atau penuh harap dalam nada Leonard Cohen..dan sepertinya lengkingan Michael Cretu pun bakal tak disajikan,karena sepinya instrumen pendukungnya..lupakan Crimson and Clover-atas echo-nya karena sang maestro Ennio Morricone pun tak tampak disana..dalam panggung itu ia duduk sendirian dan menyapa khalayak dengan desahan yang lebih menyayat dari Jane Birkin...
Hanya ditemani gitar tanpa senar,dengan berbisik digumamkannya bait bait kegelisahannya..disertai kejijikannya atas keberadaannya..bercampur keringat,derai airmatanya pun basahi bajunya yang kusam meski semakin riang tempo yg terdengar,semua paradoks ini,disajikan dengan polos tanpa bergincu nada-nada efeks yang seharusnya bisa memolesnya lebih ciamik
Diatas panggung yang sempit ini,nada-nadanya mampu menghamparkan irama padang yang tandus dan kaki merasakan butiran pasir bergerak pelan disaat jeda nadanya,seolah melengketkan kita kedalamnya yang lalu terhempas berjarak ketika suaranya membahana bak gemuruh pusaran angin,tak mau terusik dalam kesendiriannya.dan dalam keheningan-nada ia liar berkelana seperti mimpinya..meski keterasingan menjadi akibatnya
Cahaya lampu panggung bak ruang interogasi itupun bergoyang pelan,dan kerasnya kepulan imaji asap mencoba menyeruak dalam geliatnya nada dan selalu menghilang sebelum tiba dibibir panggung,sungguh disayangkan...saat lampu dipadamkan menggelegarlah suara menyerupai kilat dan melengking bergema...pertanda hujan bakal turun dan malam masih menyisakan kecamuk panjang dari nada2 yg masih bersahutan dalam rongga rongga kepulan asap ini
"Bersiaplah akan turunnya hujan,meskipun nanti asin terasa..janganlah makin terlihat berkarat agar tak perlu ada warna baru yg harus dipulas kembali..."
Wednesday, August 3, 2011
Thursday, July 7, 2011
..Coklat Dan Oom Joni(Preman Sejati)
Tanjung Priok konon Sejak zaman dulu sudah menjadi daaerah tempat keluar masuknya berbagai barang dari yang legal dan illegal,dan pernah menjadi surga bagi para kaum bromocorah(bahasa kriminal-zaman dulu)untuk mencari peruntungan di kawasan pelabuhan terbesar di negara kita ini...dan garis takdir menempatkan kami sekeluarga tinggal disana sebagai bagian dari kaum urban yg mencoba bertahan dengan cara legal dalam mengadu peruntungannya
Satu ingatan kecil saya terhadap orang yang pernah terekam dalam memori adalah Oom Joni...
Oom Joni,adalah panggilan semua orang pada dia,dari yang kecil,muda bahkan yg pada tua,yang bila saya gambarkan visual-nya mirip almarhum Gordon Tobing(Pentolan Impola)yang berperawakan gempal,Rambut klimis,Berbaju Necis terkesan Modis untuk ukuran pentolan preman yang dihormati dan disegani didaerah saya
Rumah Oom Joni yang Tak berapa Jauh Dari Rumah Saya,selalu ramai dan tak pernah sepi dari kunjungan kerabat(Mungkin teman2 premannnya dan Menjadikannya sebagai Basecamp)Kusebut Demikian Karena Hampir Tiap Hari mereka minum2 dan bernyanyi bahkan pada saat kami sudah mulai terlelap ditengah malam..Namun Kami Semua ,Tidak ada yang berani menegor karena merasa terusik..karena terus terang Oom Joni Dan kawan2nya selalu bernyanyi dengan suara yang merdu dan selalu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tiap lagu yang dibawakannya,suatu hal yang jarang bahkan sangat langka untuk kita temui lagi dalam tiap tongkrongan...
Oom Joni Sendiri,Aku Tak Tahu Berasal darimana,Walau Pernah berbincang Dengan ayahku memakai bahasa batak,bukan berarti ia orang batak...Karena pernah juga ia kulihat berbahasa sunda,jawa dan padang serta menado dengan orang2 dilingkungan saya,ada cerita bahwa oom joni Adalah keturunan Belanda(untuk Hal Ini,Agak Kuragukan Datanya)karena belom Pernah kulihat ia berbahasa belanda
Mungkin Karena Sikap Dan Pembawaannya Yang Kharismatik Membuatku Menjadikannya Sebagai Idolaku Dan Adalah Suatu Kesenangan tersendiri apabila Disuruh Oleh Oom Joni,Saya Akan Berlari Kencang Untuk Mengambil Rokok Diwarung Langganannya Tiap Hari Tanpa menggunakan Uang,Cukup Memakai Embel2 Namanya Maka 2 bungkus rokok diberikan pedagannya padaku(Bagi Bocah 5 tahun seperti saya merasa hal ini Adalah sebagai Jatah Preman Buat Beliau..hal Yang Kusadari, Bisa saja Oom Joni ngutang Dulu,dengan Memakai Saya Sebagai Kurirnya..Huahahhahahahahahahhaa)Namun Hal Itu Tidak begitu Kupedulikan Karena Biasanya Akupun menyertai 2 batang Coklat kesukaanku dalam Paket Tersebut(mungkin sekarang ,disebut Komisi jasa transportasi)huahahahhahahahahahaha
Sayang sekali Memori Saya Terhadap Oom Joni Tidak Berumur Panjang,Karena Tidak Berapa Lama Oom Joni pergi Dipanggil Pergi Kehadapan Sang Khalik,Kabar Yang Tersiar,Paru-Paru Oom Joni Pecah Karena Kebanyakan Menenggak Minuman Keras,Namun Ada Juga Desas Desus Oom Joni Ditembak Petrus(Penembak Misterius)
Yang Pasti Daerah Kami Mulai Tidak Ramai Lagi Oleh Lalu Lalang dan Nyanyi2 merdu Semenjak Perginya Oom Joni..Termasuk Aku Yang Mulai Membiasakan diri Untuk Membeli Coklat Dengan Menggunakan Uang..
"Damailah Engkau Disurga,Oom Joni"
Satu ingatan kecil saya terhadap orang yang pernah terekam dalam memori adalah Oom Joni...
Oom Joni,adalah panggilan semua orang pada dia,dari yang kecil,muda bahkan yg pada tua,yang bila saya gambarkan visual-nya mirip almarhum Gordon Tobing(Pentolan Impola)yang berperawakan gempal,Rambut klimis,Berbaju Necis terkesan Modis untuk ukuran pentolan preman yang dihormati dan disegani didaerah saya
Rumah Oom Joni yang Tak berapa Jauh Dari Rumah Saya,selalu ramai dan tak pernah sepi dari kunjungan kerabat(Mungkin teman2 premannnya dan Menjadikannya sebagai Basecamp)Kusebut Demikian Karena Hampir Tiap Hari mereka minum2 dan bernyanyi bahkan pada saat kami sudah mulai terlelap ditengah malam..Namun Kami Semua ,Tidak ada yang berani menegor karena merasa terusik..karena terus terang Oom Joni Dan kawan2nya selalu bernyanyi dengan suara yang merdu dan selalu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tiap lagu yang dibawakannya,suatu hal yang jarang bahkan sangat langka untuk kita temui lagi dalam tiap tongkrongan...
Oom Joni Sendiri,Aku Tak Tahu Berasal darimana,Walau Pernah berbincang Dengan ayahku memakai bahasa batak,bukan berarti ia orang batak...Karena pernah juga ia kulihat berbahasa sunda,jawa dan padang serta menado dengan orang2 dilingkungan saya,ada cerita bahwa oom joni Adalah keturunan Belanda(untuk Hal Ini,Agak Kuragukan Datanya)karena belom Pernah kulihat ia berbahasa belanda
Mungkin Karena Sikap Dan Pembawaannya Yang Kharismatik Membuatku Menjadikannya Sebagai Idolaku Dan Adalah Suatu Kesenangan tersendiri apabila Disuruh Oleh Oom Joni,Saya Akan Berlari Kencang Untuk Mengambil Rokok Diwarung Langganannya Tiap Hari Tanpa menggunakan Uang,Cukup Memakai Embel2 Namanya Maka 2 bungkus rokok diberikan pedagannya padaku(Bagi Bocah 5 tahun seperti saya merasa hal ini Adalah sebagai Jatah Preman Buat Beliau..hal Yang Kusadari, Bisa saja Oom Joni ngutang Dulu,dengan Memakai Saya Sebagai Kurirnya..Huahahhahahahahahahhaa)Namun Hal Itu Tidak begitu Kupedulikan Karena Biasanya Akupun menyertai 2 batang Coklat kesukaanku dalam Paket Tersebut(mungkin sekarang ,disebut Komisi jasa transportasi)huahahahhahahahahahaha
Sayang sekali Memori Saya Terhadap Oom Joni Tidak Berumur Panjang,Karena Tidak Berapa Lama Oom Joni pergi Dipanggil Pergi Kehadapan Sang Khalik,Kabar Yang Tersiar,Paru-Paru Oom Joni Pecah Karena Kebanyakan Menenggak Minuman Keras,Namun Ada Juga Desas Desus Oom Joni Ditembak Petrus(Penembak Misterius)
Yang Pasti Daerah Kami Mulai Tidak Ramai Lagi Oleh Lalu Lalang dan Nyanyi2 merdu Semenjak Perginya Oom Joni..Termasuk Aku Yang Mulai Membiasakan diri Untuk Membeli Coklat Dengan Menggunakan Uang..
"Damailah Engkau Disurga,Oom Joni"
Friday, July 1, 2011
Sayup-sayup..Sea Of Love...
Mungkin Sudah hampir Satu Dekade Kaki ini Tidak Pernah Lagi Menginjak gedung Erasmus Huis ini.Ada Perasaan Sedikit Tercengang Melihat Betapa Tingginya Pagar Gedung ini berikut Kawat2 Duri Yang Bergulung,Kalau Boleh Jujur...Lebih Menyerupai (Ma'af)Bangunan Penjara daripada Gedung Pusat Kebudayaan Belanda
Tapi ,Mungkin ini Adalah Salah Satu Trend (Atau Lebih tepat Disebut Fenomena?)Arsitektur Bangunan-bangunan Asing Dinegara Tercinta Kita Ini,Karena Hampir mayoritas Gedung2 Asing Tersebut Menggunakan Pagar Menjulang Dan Gulungan Kawat2 Berduri sebagai Hiasannya...Ahaaaayyyyyy......!!!
Perlu Dicari,Siapa Arsitek Penemu Kawat2 Duri bergulung Itu...Karena Setahu Saya, Pertama kali saya Melihat Gulungan Kawat2 Berduri tersebut Saya lihat Digeletakkan Begitu Saja Di depan Istana Negara Atau Depan Gedung DPR...katanya sih untuk menyambut kedatangan para Demonstran,Atau Jangan2...Achhhh Ujung2nya Menyerempet "Sana" Lagi...Malas Ach..Takut Menjadi Makin Liar dan Susah tuk Dikendalikan,kata-katanya...hehehehehheheeee..Mendingan Asik-asik Aja Jeck!..Daripada Kena Pasal Bergulung...Huahahahhahahahahahahahahahhahahaaaaaaa
.BACK TO CONTAIN!!!!)
Adapun Kehadiran saya kesini adalah dalam Rangka Menonton Film Dokumenter "Shape Of The Moon"Karya Leonard Retel Helmreich yang Sudah Kenyang Mendapat Berbagai Penghargaan Di Berbagai Negara Termasuk Di Sundance Festival.Sepertinya Layak dimasukkan Dalam Daftar Wajib Tonton,Apalagi Temanya Mengangkat Potret Sebuah Keluarga Indonesia yang Tinggal Di Tanah Tinggi Jakarta Pusat
Woooowww...Wooowww...Wooooowwwwwwww....Gillaaaaaaa!!!!!
Begitu Banyak Pembelajaran Yang bisa Didapat Setelah menonton Film Tersebut.Dari Kaidah Nilai2 Kehidupan Sampai Pada Teknik Penyampaiannya yang Bermetafora seakan Mengalir begitu saja.membuat saya tidak Menggigil Karena Dinginnya AC gedung Disebabkan Begitu Bergeloranya Antusias diri saya dalam mengikuti tiap-tiap shot Dari Film Itu..(Semoga Ga dianggap agak lebay..Tapi Emang Begitulah Keadaannya Prend)
Saya jadi Ingat Pada Belasan Tahun Silam,Alm.Aditya Tobing yang merupakan Guru,Abang Sekaligus Teman(banyak Juga Atributnya yeah..?)Pernah Membawa Dan Memamerkan Pada Kami Sebuah Buku Tentang Illustrasi Dan Periklanan Belanda.Pada Beberapa Iklan Kertas Tembakau(Papir) Ilustrasinya Mengangkat Wajah2 Para pribumi yang mana sangat bernafaskan Indonesia Sekali,Dari Struktur Anatominya,Tone Color-nya Sampai Tipografinya..Hampir Tidak Percaya Kalau Itu Adalah goresan Para Meneer-meneer sono.Mungkin Karena Melihat Kekaguman Kami,Seingat Saya Almarhum menambahkan'Untuk Melakukannya Sang Seniman sampai Melakukan Riset Dan Tinggal berdomisili Diindonesia Selama Setengah Tahun"Atas Data tambahan tersebut Saya Yakin Itu adalah Bumbu-bumbu data dari dia pribadi,Yang Mana Maksud Dan tujuannya Adalah Supaya Kami Para Siswanya Agar Selalu Penuh Totalitas Dalam berkarya.."Terberkatilah,engkau Disurga Bang Adit..Aminnnnn!!!!
Samar2 tergambar lagi,Almarhum Dengan Jari jemarinya diatas gitar melantunkan lagu favorit saya"Sea Of Love"dengan Rambut Panjang Kriwilnya Dan Lengkingannya seolah olah Almarhum bermetafora jadi Robert Plant, Dalam Lensa Cembung pastinya...
'Come With Me,To The Sea...Of Love..."
Wednesday, June 22, 2011
..Make it easy on yourself...
Pada sebuah data yg konon sudah teruji kebenarannya,baru-baru ini dirilis daftar olahragawan tertajir dikolong jagadraya ini...dan dalam data tersebut,Lionel messi menjadi pesepakbola terkaya menurut versi majalah sport illustrated
..woooowwww...
Sungguh prestasi yg mengagumkan,seraya berpikir pendapatannya yang nyaris 400 milyar ditahun ini,didapat hanya karena kepiawaiannya bermain bola...gilaaaaaaaa
Sementara barusan,seorang kenalan saya yg juga tajir minta dicarikan sutradara yang mau memakainya dalam film dan siap “membayar” sang sutradara asalkan ia bisa ia bisa dilibatkan sebagai pemainnya
...oww...owwww.....Gilllaaaaaaaa!!
Betapa kondisi yg semrawut dan coreng moreng ini,membuat orang lebih suka memakai jalan pintas untuk mendapatkan keinginannya,,,tapi yeah begitulah pilihan hidup seseorang,...dan masing2 individu berhak memutuskan mana yg dipilih
as you like it!...hehehehehe...
Sambil diiringi “Make it easy on yourself”-nya Walker brothers,benak diisi kecamuk dari 2 kisah fragment diatas(kalau boleh saya simpulkan...muanthafghttt..)
Ternyata kalo menurut pemikiran sederhana saya,mereka mempunyai kesamaan yaitu sama2 tajir alias bergelimpangan materi..(simple bukan?...hehehhehehheee)
Namun ada sisi menarik sekaligus paradoks,betapa seorang messi mendapatkan materi dari kesenangannya mengolah bola,sementara kenalan saya yang antah berantah tersebut,berusaha mendapatkan kesenangannya walau harus mengeluarkan banyak materi...
Mungkin ini yang disebut hukum sebab akibat,yang membuat saya sedikit banyak mencoba untuk mencari tahu dan mengorek sedikit tabir dari makna dan rahasia hidup ini
(Ampunnnnn..Ampunn...mulai trasa berat nih isi kepala,sruput dulu kali kopi mix-nya biar trasa entengan...hehehehhehehehe)
Dan lamunan pun berlanjut pada kejadian tadi sore,dimana setelah menjadi bintang tamu di sitkom keluarga minus,sang sutradara dengan enteng-nya berceloteh
“Enak banget lu,Nyari duit..suting-nya Cuma sebentar....”
”ini bukan kerja,John!..ini bersenang-senang yang sekaligus mendapat bayaran hehehehhehe“jawabku enteng sambil berlalu
Dan dalam perjalanan pulang tadi betapa batin sempat bergumam pada sang khalik dan bersyukur,atas karunia bakat yang menjadi berkat ini,,,trimakasih tuhan...dan menjadi suatu tanggung jawab sendiri untuk mengasahnya terus agar bisa menjadi semakin bermakna..Aminnnn!
Thursday, June 16, 2011
Naga Bonar Jadi Presiden.......
Ranah hukum dinegara kita sedang ramai dan menjadi idola diberbagai media-media di tanah air,benar2 penuh hiruk-pikuk,hampir semua aspek selalu bermuara dan mengatas namakan hukum
Gilaaaa...gillllaaaaaaaaaa
Dan beragam saluran Televisi di negeri ini jug berlomba-lomba menyajikan tayangan kasus hukum dan memperlihatkan pada masyarakat betapa para ahli2 hukum “bertarung” saling adu argumen dalam setiap pertikaiannya dan masing2 “berpedang” kebenaran dari pasal2 yang berpihak kepadanya..wooowwwwww
...ADUHAI SIAL.....alias “Adu Lihai Bersilat Pasal”..hauahahahhahahaahhaahhaa
Sisi Positifnya Adalah Sedikit banyak kita meyakini bahwa memang benar apa yg ditanamkan para pendahulu bangsa ini,Bahwa Kita adalah Negara Hukum...(berattt...Beratttttttt)
Tuk sejenak,saya tidak menyangsikan keberadaannya...
Ada seorang Nenek kedapatan mencuri 3 buah kakao dibawa ke Meja Hijau dan langsung dihukum,...dan ada juga para penilep milyaran uang negara ,katanya bisa menjalani hukuman sambil terbang kesana kemari dengan alasan “sakit”
Bahkan didalam Masyarakat Ada juga hukum yg bisa menyalahkan yg benar dan membenarkan yg salah...
Di Jawa timur,baru2 ini seorang ibu nyaris dikeroyok massa karena melaporkan kasus contek menyontek yg terjadi disekolah anaknya,hingga akhirnya membuat sekeluarga terpaksa terusir dari kampung halamannya...sangat memprihatinkan sekali..
Dan secara berterus terang saya sangat bersimpati dan (lagi..) prihatin melihat para penegak hukum negara kita yg makin hari makin menumpuk kerjaannnya,sepintas sempat terbersit keinginan untuk bisa membantu sekedar meringankan tugas mereka ..sayang saya tidak berkompeten didalam bidang hukum
(Ada sedikit perasaan menyesal,knapa saya tidak mengambil sekolah hukum...)
Lhaaaaaa......?????
Seingat saya,sewaktu kecil dulu saya menghilangkan profesi hukum dalam daftar cita2 saya,karena menurut saya Gambaran hukum bersifat negatif dan menyakitkan(terhukum,dihukum,Menghukum...ketok Palu dan Penjara huahahhahahahahhahaa)beda dengan Dokter(yang dengan baju putihnya bisa menyembuhkan)atau Insinyur(dengan helm serta gambar kerjanya seraya menunjuk langit untuk membangun)Dan Akuntan(yang dengan kaca mata serta kalkulator menjaga neraca ekonomi bangsa)apalagi dibandingkan dengan SENIMAN(kalau yang satu ini ngga usah saya gambarin lagi,hanya orang2 terpilihlah yg bisa masuk sini...huahahahahahhahahahahhahahahhaha)
Mungkin karena sedikit sekali yg “terpilih” mengakibatkan negara kita tidak bisa dianggap sebagai Negara Seni(sangat disayangkan sekali...Mungkin kelak akan terkabul juga mimpi saya bahwa Indonesia adalah Negara Seni...amin!!...)
Apakah karena negara ini Kebanyakan Ahli Hukum sehingga disebut “Negara Hukum”??????
Dari gelagatnya sih,...sepertinya mereka pun masih memimpikan hal yg sama ,sempat terdengar bisikan kasak kusuk kalau negara ini negara Preman,karena begitu banyaknya yg menjadi Preman Dinegara tercinta ini
Minggir..............Ini Negara Preman,Bung........ !!!!
Sejenak menyesalkan,kenapa juga ga’ ada sekolah bagi para Preman
(sambil ngga habis mikir,ngebayangin seandainya hal itu terjadi...hehehhehehehhe)
Naga Bonar Jadi Presiden.......
Huahahahhahahhahahahahahhahahahahahhahahhahahaaaaaahahahahahahahahahahahahahaha.................................................................................................................................................................................
Subscribe to:
Posts (Atom)