Tuesday, February 23, 2010
Alarm yg kupasang jam 7 pagi ini,seperti bersahut2an terus dan membuat kegaduhan yg bercampur dengan visual mimpi yg sedang kualami,ada sedikit penyesalan knapa juga ku pasang jam 7 pagi alarm ini berbunyi,.............
Achhhh... sudahlah.............
Badan sepertinya masih mencoba merayu dengan terus bergeliat,dan malas tuk segera bangkit dan bangun tuk mencoba meneruskan fragment2 mimpi yang belum tertuntaskan tadi
Masih dalam lelapku,tergambarlah kerinduan pada para keponakanku,yang raut wajahnya semalam baru saja masing-masing kuselesaikan sketsanya,dan sepertinya pasti mereka akan senang melihat wajah mereka dalam bentuk sketsa yg dikerjakan oleh om-nya tersayang,dan diblakang mereka terlihat juga wajah mamaku,yang sepertinya senang sekali melihatku datang dihari minggu ini
Yuppppppp!!!!!!...Ternyata sekarang hari minggu,dan terjawab sudahlah knapa aku memasang alarm pada jam 7 ini,perjalanan pulang sudah menanti,tuk menikmati ibadah hari minggu digereja seperti yg sudah lama dijanjikan meski terpendam didalam hati
Tapi badan makin lemah dan tetap mengiba menahan untuk segera lepas bangkit,sepertinya ini kerjaan setan yg selalu menggoda umat-NYA,dengan mencoba berbisik dengan suara merdunya melalui lantunan Leonard Cohen di itunes ku Dengan “Dance me to the end of love”-nya
Terlalu mudah sekali setan menari2 di atas kemalasanku ini,dan sepertinya ini adalah godaan yang sangat elementer,dan melecehkan harga diri ini .Membuatku segera bangkit dan berkemas untuk berangkat Pulang kerumah
Mama i’m coming home-nya Ozzy Osbourne terasa manis terdengar dikuping menemani selama perjalanan pulang ini
Wajah mama yg senang menyambutku datang dihari ini,benar2 sama seperti dalam gambaran mimpiku tadi pagi,apalagi ketika melihatku memakai setelan kemeja yg lazim dan layak untuk pergi beribadah di rumah Tuhan
Ketika koor gereja bernyanyi dan ratusan suara bergabung dalam satu alunan nada pemujaan,terdengar suara mamaku sangat dominan diantara suara2 yang lainnya,dan suara itu tidak pernah berubah seperti tiga puluh tahun lalu,saat suatu kebiasan sore menjelang magrib kami semua anak2 mama berkumpul dan menyaksikan mama bermain gitar menyanyikan lagu “Merantau”-nya Titiek Sandhora
“.....Oh Ibuku,hatiku pilu..seorang diri...bila kuingat masa yang telah silam...”begitulah selalu mama ku bernyanyi dan kami kadang disuguhkan pemandangan airmata yang menetes dari mama ketika bernyanyi..sangat menjiwai sekali..Pernah suatu ketika adikku yg paling bontot bertanya knapa mama mnangis,dan jawab beliau adalah dia merindukan nenek(pada waktu itu) dikampung yg sekarang tinggal sendirian
Dan perasaan mama itu,sekarang terjadi padaku yang terjawab dengan alunan suara mama yg bergema mengalun merdu saat ini didalam rumah Tuhan ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment